Untuk Calon Imamku
Yang tidak aku ketahui siapa dan dimana dirimu sekarang.
Aku tidak meminta Tuhan untuk mempertemukan kita dengan cepat atau lambat karena aku tahu bahwa Allah pasti punya rencana yang lebih baik dari perkiraan kita.
Maafkan aku yang masih belum memiliki bekal banyak untuk menjadi pendampingmu.
Sekarang yang bisa aku lakukan adalah menimba ilmu dan memperbaiki budi pekertiku.
Ilmu yang akan aku ajarkan pada anak-anak kita kelak. Mencerdaskan mereka dengan membantu membedakan mana yang hak dan mana yang batil.
Untuk calon imamku
Jika kelak aku telah menyempurnakan tulang rusukmu, maukah kau membimbingku untuk jadi lebih baik.
Jika aku melakukan kesalahan, kau boleh diam padaku
tapi kau tidak boleh berkata-kata kotor terhadapku.
Jika kita bertengkar, kau boleh marah padaku
tapi tidak boleh kau jadikan alasan untuk meninggalkan kewajibanmu sebagai seorang suami dan ayah.
Tahukah kau bahwa pertengkaran itulah yang akan menguatkan kita, selama pertengkaran itu kita hadapi dengan tetap saling menghormati. Bukan dengan merendahkan salah satu pihak.
Untuk calon imamku
Jika aku nanti mulai menua dan rapuh
maukah kau tetap di sampingku dan menjadi malaikat yang akan membantuku dalam segala urusanku.
Sebab engkaulah orang pertama yang aku percaya untuk mendampingiku dalam suka ataupun duka.
Demikian pula jika kau mulai rapuh dan menua. Aku akan di sampingmu dan tetap menjadi sandaranmu.
Seperti rasa haru yang selalu aku rasa tiap melihat sepasang kakek nenek bergandeng tangan dengan hangatnya.
Mungkinkah kita akan mencapai posisi seperti itu?
Untuk calon Imamku
Ijinkan aku mencintaimu dengan caraku.
Entah kau adalah orang yang aku cintai sekarang atau mungkin orang yang belum aku kenal.
Akan tetapi dimana pun kau sekarang, semoga engkau juga tengah mempersiapkan diri menjadi sosok yang berkarakter. Sebab kaulah calon ayah yang bertanggung jawab pertamakali dalam membentuk karakter anak-anakmu kelak.
Dalam diamku aku mengucap doa tulus agar kelak engkau pula lah yang menjadi jodohku di surga.
Bukan sekedar cinta atas nafsu belaka.
Tapi cinta tulus yang Allah ridhoi di jalannya.
Untuk calon imamku.
Andaikata kau menginginkan wanita tercantik di dunia
Orang itu bukan aku
Andaikata kau menginginkan wanita terkaya di dunia
Orang itu bukan aku
Andaikata kau menginginkan wanita paling sempurna
Jelas, wanita itu bukanlah aku
Tetapi
Jika kau menginginkan wanita yang tulus mendampingimu sampai akhir hayat
Orang itu adalah aku
:')
#Sampai jumpa nanti calon imamku
Yang tidak aku ketahui siapa dan dimana dirimu sekarang.
Aku tidak meminta Tuhan untuk mempertemukan kita dengan cepat atau lambat karena aku tahu bahwa Allah pasti punya rencana yang lebih baik dari perkiraan kita.
Maafkan aku yang masih belum memiliki bekal banyak untuk menjadi pendampingmu.
Sekarang yang bisa aku lakukan adalah menimba ilmu dan memperbaiki budi pekertiku.
Ilmu yang akan aku ajarkan pada anak-anak kita kelak. Mencerdaskan mereka dengan membantu membedakan mana yang hak dan mana yang batil.
Untuk calon imamku
Jika kelak aku telah menyempurnakan tulang rusukmu, maukah kau membimbingku untuk jadi lebih baik.
Jika aku melakukan kesalahan, kau boleh diam padaku
tapi kau tidak boleh berkata-kata kotor terhadapku.
Jika kita bertengkar, kau boleh marah padaku
tapi tidak boleh kau jadikan alasan untuk meninggalkan kewajibanmu sebagai seorang suami dan ayah.
Tahukah kau bahwa pertengkaran itulah yang akan menguatkan kita, selama pertengkaran itu kita hadapi dengan tetap saling menghormati. Bukan dengan merendahkan salah satu pihak.
Untuk calon imamku
Jika aku nanti mulai menua dan rapuh
maukah kau tetap di sampingku dan menjadi malaikat yang akan membantuku dalam segala urusanku.
Sebab engkaulah orang pertama yang aku percaya untuk mendampingiku dalam suka ataupun duka.
Demikian pula jika kau mulai rapuh dan menua. Aku akan di sampingmu dan tetap menjadi sandaranmu.
Seperti rasa haru yang selalu aku rasa tiap melihat sepasang kakek nenek bergandeng tangan dengan hangatnya.
Mungkinkah kita akan mencapai posisi seperti itu?
Untuk calon Imamku
Ijinkan aku mencintaimu dengan caraku.
Entah kau adalah orang yang aku cintai sekarang atau mungkin orang yang belum aku kenal.
Akan tetapi dimana pun kau sekarang, semoga engkau juga tengah mempersiapkan diri menjadi sosok yang berkarakter. Sebab kaulah calon ayah yang bertanggung jawab pertamakali dalam membentuk karakter anak-anakmu kelak.
Dalam diamku aku mengucap doa tulus agar kelak engkau pula lah yang menjadi jodohku di surga.
Bukan sekedar cinta atas nafsu belaka.
Tapi cinta tulus yang Allah ridhoi di jalannya.
Untuk calon imamku.
Andaikata kau menginginkan wanita tercantik di dunia
Orang itu bukan aku
Andaikata kau menginginkan wanita terkaya di dunia
Orang itu bukan aku
Andaikata kau menginginkan wanita paling sempurna
Jelas, wanita itu bukanlah aku
Tetapi
Jika kau menginginkan wanita yang tulus mendampingimu sampai akhir hayat
Orang itu adalah aku
:')
#Sampai jumpa nanti calon imamku