Alhamdulillah liburan kali ini banyak sekali pelajaran yang bisa aku bawa pulang ke kampung halaman :')
dan syukur ya Allah, nilai IP semester ini bisa dibawa pulang untuk hadiah ulang tahun bapak dan ibu.
Banyak sekali keraguan yang aku alami soal akademis kuliahku. Masih jelas di setiap koridor ingatan ku, selama semester satu dan dua aku hampir tidak pernah belajar. Kalau pun belajar pasti menjelang ujian atau ulangan. Alhasil IP yg didapat ya segitu-gitu aja, harus puas dengan ip 3,33. Apalagi menjadi mahasiswa baru di perantauan membuatku sangat terkoyak. Kultur budaya surabaya yang jauh berbeda dengan kultur keseharian yang aku bawa dari jawa tengah cukup membuat pening kepala. Aku harus menahan telinga dengan cacian kotor selama pengkaderan *semacam ospek jurusan*, aku juga harus membiasakan diri bergaul dengan teman-teman dari jawa timur yang terbiasa mengucap kata-kata penuh sensor ****** bla bla bla, dan aku harus mandiri jauh dari orang tua.
Sumpah sebenarnya aku nggak kuat, kuping panas, sakit hati saat dicaci, bahkan niat untuk ikut SNMPTN lagi muncul. Maka dari itu pelampiasannya aku malas belajar. Nilai sekedar dapat nilai ya sudah yang penting nggak ada mata kuliah yang ngulang. Akan tetapi semester ini berbeda, banyak sekali cambukan dan teguran Allah untuk aku pahami. Salah satunya ketika aku digoyahkan menjadi staff FUSI Ulul Albab yaitu lembaga dakwah jurusan teknik fisika ITS.
Dari sebuah poster opreq LDJ ada sebuah ayat yang tepampang di tengahnya.
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)
Sempat ragu untuk mendaftar akan tetapi janji Allah pada surat Muhammad ayat 7 ini menggetarkan pondasi hatiku. Aku pikir ulang, LDJ ku sepi, tidak ada yang berminat, lalu siapa yang akan menjadi penerus nantinya? Ditambah lagi sebuah status FB seorang kawan :
Jika ada 1000 orang yang berjuang di jalan Allah,
maka satu diantaranya adalah aku.
Jika ada 100 orang yang berjuang di jalan Allah,
maka satu diantaranya adalah aku.
Jika ada 10 orang yang berjuang di jalan Allah,
maka satu diantaranya adalah aku.
Jika ada 1 orang yang berjuang di jalan Allah,
maka orang itu adalah aku.
Jika tidak ada lagi orang yang berjuang di jalan Allah,
maka aku telah syahid.
(Asy-Syahid Hasan Al Banna)
Lalu apa yang bisa aku perbuat untuk agamaku? aku masih termasuk awam, ilmu agama masih pas-pasan, jilbaban juga masih new comers, tapi aku mau belajar bukan cuma gaya-gayaan. Aku niatkan semua karena Allah, yang jelas urusan akademis aku sudah berusaha dan belajar, selebihnya Allah lah yang akan membantuku.
Hidup di asrama mahasiswi yang setiap hari pukul setengah 5 sampai jam 6 pagi selalu ngaji dan majelis dzikir. Awalnya kegiatan ini membuat ku takut bisa mengurangi jatah belajarku. Tapi dipikir-pikir lagi aku punya 24 jam sehari, jika kusisakan waktuku untuk 1,5 jam ngaji pagi dan 1 jam majelis malam nggak ada salahnya.
Banyak sekali kegiatan yang aku jalani menjelang dan selama UAS. Banyak ketakutan melihat nilai akademikku pas -pasan semester lalu. Akan tetapi semua kegiatan ini aku niatkan pada Allah, selama aku berusaha tetap belajar. Meski jam belajar terpotong dengan ngaji, majelis dzikir, Fusi UA dll tapi aku percaya janji ALLAH bahwa ia akan menolongku dan meneguhkan kedudukanku dibalik semua usahaku menolong agama-Nya dan membanggakan orang tua. Subhanallah...., hasil IP tidak terduga 3,79 di depan mata. Sekarang aku bisa mengambil hikmahnya, bahwa janji Allah itu benar, Ia akan menolong kita jika kita niatkan segala sesuatunya hanya kepada-Nya. Tawakal setelah berusaha. Gag cuma ngaji doang tapi gag pernah belajar atau belajar doang gag pernah ngaji. semua harus seimbang dan ada porsinya.
Percaya deh Allah akan membantu hamba-Nya yang berjuang menolong agama Allah.
^__^
dan syukur ya Allah, nilai IP semester ini bisa dibawa pulang untuk hadiah ulang tahun bapak dan ibu.
Banyak sekali keraguan yang aku alami soal akademis kuliahku. Masih jelas di setiap koridor ingatan ku, selama semester satu dan dua aku hampir tidak pernah belajar. Kalau pun belajar pasti menjelang ujian atau ulangan. Alhasil IP yg didapat ya segitu-gitu aja, harus puas dengan ip 3,33. Apalagi menjadi mahasiswa baru di perantauan membuatku sangat terkoyak. Kultur budaya surabaya yang jauh berbeda dengan kultur keseharian yang aku bawa dari jawa tengah cukup membuat pening kepala. Aku harus menahan telinga dengan cacian kotor selama pengkaderan *semacam ospek jurusan*, aku juga harus membiasakan diri bergaul dengan teman-teman dari jawa timur yang terbiasa mengucap kata-kata penuh sensor ****** bla bla bla, dan aku harus mandiri jauh dari orang tua.
Sumpah sebenarnya aku nggak kuat, kuping panas, sakit hati saat dicaci, bahkan niat untuk ikut SNMPTN lagi muncul. Maka dari itu pelampiasannya aku malas belajar. Nilai sekedar dapat nilai ya sudah yang penting nggak ada mata kuliah yang ngulang. Akan tetapi semester ini berbeda, banyak sekali cambukan dan teguran Allah untuk aku pahami. Salah satunya ketika aku digoyahkan menjadi staff FUSI Ulul Albab yaitu lembaga dakwah jurusan teknik fisika ITS.
Dari sebuah poster opreq LDJ ada sebuah ayat yang tepampang di tengahnya.
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)
Sempat ragu untuk mendaftar akan tetapi janji Allah pada surat Muhammad ayat 7 ini menggetarkan pondasi hatiku. Aku pikir ulang, LDJ ku sepi, tidak ada yang berminat, lalu siapa yang akan menjadi penerus nantinya? Ditambah lagi sebuah status FB seorang kawan :
Jika ada 1000 orang yang berjuang di jalan Allah,
maka satu diantaranya adalah aku.
Jika ada 100 orang yang berjuang di jalan Allah,
maka satu diantaranya adalah aku.
Jika ada 10 orang yang berjuang di jalan Allah,
maka satu diantaranya adalah aku.
Jika ada 1 orang yang berjuang di jalan Allah,
maka orang itu adalah aku.
Jika tidak ada lagi orang yang berjuang di jalan Allah,
maka aku telah syahid.
(Asy-Syahid Hasan Al Banna)
Lalu apa yang bisa aku perbuat untuk agamaku? aku masih termasuk awam, ilmu agama masih pas-pasan, jilbaban juga masih new comers, tapi aku mau belajar bukan cuma gaya-gayaan. Aku niatkan semua karena Allah, yang jelas urusan akademis aku sudah berusaha dan belajar, selebihnya Allah lah yang akan membantuku.
Hidup di asrama mahasiswi yang setiap hari pukul setengah 5 sampai jam 6 pagi selalu ngaji dan majelis dzikir. Awalnya kegiatan ini membuat ku takut bisa mengurangi jatah belajarku. Tapi dipikir-pikir lagi aku punya 24 jam sehari, jika kusisakan waktuku untuk 1,5 jam ngaji pagi dan 1 jam majelis malam nggak ada salahnya.
Banyak sekali kegiatan yang aku jalani menjelang dan selama UAS. Banyak ketakutan melihat nilai akademikku pas -pasan semester lalu. Akan tetapi semua kegiatan ini aku niatkan pada Allah, selama aku berusaha tetap belajar. Meski jam belajar terpotong dengan ngaji, majelis dzikir, Fusi UA dll tapi aku percaya janji ALLAH bahwa ia akan menolongku dan meneguhkan kedudukanku dibalik semua usahaku menolong agama-Nya dan membanggakan orang tua. Subhanallah...., hasil IP tidak terduga 3,79 di depan mata. Sekarang aku bisa mengambil hikmahnya, bahwa janji Allah itu benar, Ia akan menolong kita jika kita niatkan segala sesuatunya hanya kepada-Nya. Tawakal setelah berusaha. Gag cuma ngaji doang tapi gag pernah belajar atau belajar doang gag pernah ngaji. semua harus seimbang dan ada porsinya.
Percaya deh Allah akan membantu hamba-Nya yang berjuang menolong agama Allah.
^__^
Post a Comment