Lucu...
Flashback ke tahun 2004. Bila aku ingat kembali dengan usia beliauku yang baru menginjak 12 tahun sebuah sebuah mimpi besar berani aku utarakan. Entah meski dengan apa aku mewujudkannya? Aku takut bila Mama tahu akan menentang mentah-mentah niat jadi "Penulis"
konyolnya aku mulai menulis meski dengan sebuah buku dan sebatang pensil. setidaknya aku ada usaha untuk mengasah minat.
tanggapan teman-teman?
Alhamdulillah...... semua support :D
masuk SMP efek baca novel "Fairish" jadi tergugah buat ngetik novel juga. Dengan komputer kerjanya bapak setiap malam minggu nyempetin waktu semalam suntuk ngetik novel. Walaupun kosa kata dan ejaan masih amburadul setidaknya aku "WAKTU ITU" punya keberanian mencoba, punya tekad dan berusaha.
Trus loncat deh ke tahun 2009
Mama sangat mendukung kegiatanku menulis meski saran mama "Jangan jadikan ini karier utamamu, kamu bisa lebih dari ini."
aku rasa Mama benar. Suatu hari nanti aku bisa berkarier sambil nulis, ngurus suami, anak, masak di dapur, and be super Mama "kayak mamaku sekarang" :D
Pada akhirnya memang novelku ditolak sama redaksi. Tapi kata Mama
"Gag papa Dek, kalau naskah mu dikirim dan langsung lolos, Allah tahu mungkin kamu akan jadi sombong nantinya. Jadi ditunda dulu ya Nak."
Suer demi langit yang kelap-kelip mau bunyi gledek nih....
Waktu itu masih ababil banget, dinasehatin gitu ya cuma nangis doang responnya.
Lalu........, bagaimana dengan aku "SEKARANG"?
Jauh dari "Maju"
Aku lupa bagaimana dulu bahagianya aku saat menulis.
Aku lupa bagaimana puasnya saat satu tulisan sudah selesai dikerjakan.
Aku lupa bagaimana aku menikmati hidup dengan menulis.
Bismillahirrahmannirrahim
Hari ini, aku bulatkan tekad buat kembali menulis.
Meski sekedar cuap-cuap gag penting blog baru ini
tapi dengan niat tulus, semoga Blog ini dapat bermanfaat buat aku, hidupku, dan orang lain.
^_^
semangat dhien !!!
Flashback ke tahun 2004. Bila aku ingat kembali dengan usia beliauku yang baru menginjak 12 tahun sebuah sebuah mimpi besar berani aku utarakan. Entah meski dengan apa aku mewujudkannya? Aku takut bila Mama tahu akan menentang mentah-mentah niat jadi "Penulis"
konyolnya aku mulai menulis meski dengan sebuah buku dan sebatang pensil. setidaknya aku ada usaha untuk mengasah minat.
tanggapan teman-teman?
Alhamdulillah...... semua support :D
masuk SMP efek baca novel "Fairish" jadi tergugah buat ngetik novel juga. Dengan komputer kerjanya bapak setiap malam minggu nyempetin waktu semalam suntuk ngetik novel. Walaupun kosa kata dan ejaan masih amburadul setidaknya aku "WAKTU ITU" punya keberanian mencoba, punya tekad dan berusaha.
Trus loncat deh ke tahun 2009
Mama sangat mendukung kegiatanku menulis meski saran mama "Jangan jadikan ini karier utamamu, kamu bisa lebih dari ini."
aku rasa Mama benar. Suatu hari nanti aku bisa berkarier sambil nulis, ngurus suami, anak, masak di dapur, and be super Mama "kayak mamaku sekarang" :D
Pada akhirnya memang novelku ditolak sama redaksi. Tapi kata Mama
"Gag papa Dek, kalau naskah mu dikirim dan langsung lolos, Allah tahu mungkin kamu akan jadi sombong nantinya. Jadi ditunda dulu ya Nak."
Suer demi langit yang kelap-kelip mau bunyi gledek nih....
Waktu itu masih ababil banget, dinasehatin gitu ya cuma nangis doang responnya.
Lalu........, bagaimana dengan aku "SEKARANG"?
Jauh dari "Maju"
Aku lupa bagaimana dulu bahagianya aku saat menulis.
Aku lupa bagaimana puasnya saat satu tulisan sudah selesai dikerjakan.
Aku lupa bagaimana aku menikmati hidup dengan menulis.
Bismillahirrahmannirrahim
Hari ini, aku bulatkan tekad buat kembali menulis.
Meski sekedar cuap-cuap gag penting blog baru ini
tapi dengan niat tulus, semoga Blog ini dapat bermanfaat buat aku, hidupku, dan orang lain.
^_^
semangat dhien !!!
Post a Comment